Kiprah Iptu Santi, Polwan Jebolan Akpol 2013 Dibalik Pengungkapan 1,1 Ton Sabu oleh Jajaran PMJ

Jakarta, infopers.com – Narkoba jenis sabu sebanyak 1,129 ton gagal ditebar oleh para pengedar jaringan timur tengah. Pasalnya, tim Satgas Narkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar sindikat tersebut.

Satgas yang terdiri dari jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat itu juga mengamankan 7 tersangka yang terdiri dari 2 orang Warga Negara Asing atau WNA asal Nigeria berinisial CSN dan UCN.

Keberhasilan pengungkapan kasus narkoba yang diklaim dapat menyelamatkan sekitar 5,6 juta jiwa penduduk Indonesia dari pengaruh barang haram tersebut tak lepas dari kinerja para pimpinan dalam satgas itu.

Satu diantaranya ialah Iptu Dewa Ayu Santi yang disebut sangat loyal dan berdedikasi tinggi guna mengungkap kasus tersebut.

“Beliau dapat dibilang salah satu aktor penting pada ungkap sabu 1,1 ton itu bahkan memimpin langsung penelusuran guna kepentingan puldata dan pulbaket, tak kenal lelah,” kata sumber infopers.com di lingkungan Polda Metro Jaya, Senin (14/6/2021).

Terbongkarnya peredaran sabu dalam jumlah besar itu juga berawal dari penangkapan  dua kurir oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, satuan kerja Iptu Dewa Ayu Santi berdinas sehari-hari.

“Pengembangan lanjut berawal dari ditangkapnya kurir tersebut oleh jajaran beliau. Sehingga ditelusuri mendalam akhirnya ditemukan jaringan yang lebih luas lagi,”  ucap sumber tersebut.

Diketahui, Iptu Dewa Ayu Santi merupakan jebolan Akademi Kepolisian 2013 Detasemen Budi Luhur Bhayangkara. Sejumlah jabatan yang pernah diemban polwan yang kerap disapa Santi itu diantaranya Kepala Unit Ranmor Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kepala Unit Reskrim Polsek Kemayoran,  Kepala Unit III Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat.

Prihatin

Baca Juga  Brand Handuk No.1 di Indonesia Ikut Bangkitkan Industri Pariwisata

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keprihatinannya di sela-sela memimpin kegiatan rilis pengungkapan 1,129 Ton Sabu di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (14/6/2021).

Menurutnya,  ia bangga karena jajarannya berhasil mengungkap peredaran narkoba dalam jumlah besar tetapi di sisi lain dirinya sangat menyayangkan ulah sejumlah pihak yang berniat menyebarluaskan barang haram tersebut di negara ini.

“Kalau dihitung, hampir 3 bulan dari Januari kurang lebih ada 5 ton lebih. Kalau kita lihat kondisi seperti ini kita semua prihatin, di tengah kondisi pandemi COVID, di mana kita semua sibuk menekan laju COVID, tapi peredaran narkoba juga sangat tinggi,” ujar Sigit.

Indonesia, kata dia, masuk sebagai negara dengan jumlah konsumen narkoba yang cukup besar. Hal itu ucap Sigit, terbukti dari keberhasilan pengungkapan kasus narkoba dalam jumlah besar yang telah dilakukan sampai saat ini.

“Artinya bahwa kita prihatin bahwa Indonesia saat ini menjadi negara dengan jumlah konsumen yang sangat besar. Terbukti beredarnya narkoba dalam kurun waktu yang tidak lama walaupun bisa kita ungkap, tapi ini gambaran tentunya ini menjadi keprihatinan kita bersama terkait tantangan terhadap generasi kita masyarakat kita,” tutur eks Kabareskrim itu.

Kepada jajarannya ia berharap agar terus mengejar dan mengungkap para pelaku yang masih buron. Instruksi tersebut sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bentuk perang terhadap narkoba.

“Oleh karena itu, tentunya kita terus melaksanakan apa yang menjadi perintah Pak Presiden untuk terus melakukan pengejaran, pengungkapan, dan menyelesaikan sampai ke akarnya terkait peredaran narkoba,” jelasnya.

Tak lupa, ia pun menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polda Metro jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat atas keberhasilan pengungkapan 1,1 ton sabu jaringan Timur Tengah. Pengungkapan ini kata Sigit, merupakan komitmen Polri dalam memberantas peredaran gelap narkoba.

Baca Juga  Youth Skill Foundation Gelar Lomba Cipta Menu Berbasis Sumberdaya Lokal dan Atasi Stunting

“Selamat kepada jajaran Polda Metro, Pak Kapolda, Pak Dirnarkoba dan jajaran, serta Polres Jakpus telah mampu mengungkap transaksi nakoba jaringan Timur Tengah. Yang kali ini mereka bekerja sama dengan warga negara baik Indonesia maupun asing yang menjadi narapidana lapas di Cilegon,” pungkasnya.

“Jadi pengungkapan kali ini merupakan bagian dari komitmen kita untuk melakukan pemberantasan terhadap peredaran gelap narkoba di mana beberapa waktu lalu kita juga sudah mengungkap kurang lebih 2,5 ton juga melibatkan jaringan Timur Tengah dan pelaku dari lapas,” imbuh dia. (br)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *