INFO’PERS
Jakarta – H. Ikbal Sayuti Ketua DPP PPP Bidang Lembaga Amil Zakat, saat ditemui di acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-lV di Hotel Mercure menjelaskan bahwa dirinya akan maju di pemilihan kepala daerah jelang Pemilu 2024.
Seorang Pengusaha asal Indragiri Hilir Provinsi Riau akan ikut bergabung dalam Pemilihan Bupati (Pilkada 2024) mendatang.
Kegiatan Rapimnas hari ini H. Ikbal Sayuti memberikan apresiasi atas terselenggaranya penyelenggaraan Rapimnas ke-IV Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang di gelar di hotel Mercure di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, (9-10 Agustus 2022).
H. Ikbal yang diketahui dekat dengan masyarakat karena juga sering bersosialisasi dan bersilaturahmi dengan warga, memiliki berbagai program kerja untuk kemajuan dan kesejahteraan wilayahnya, salahsatunya perihal peningkatan usaha masyarakat.
H.Ikbal juga sekarang pengusaha agen travel umroh yang ada di Jakarta Pusat dan kini kembali ke kampung sendiri tanah kelahiran untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.
H.Ikbal Sayuti akan di dukung penuh oleh Pengurus DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Riau dan pengurus PPP Kabupaten.
Menurut Ikbal apabila dia dipercayai masyarakat dan terpilih menjadi kepala daerah akan berbuat dan memberi kontribusi demi kemajuan tanah kelahirannya.
Saat wartawan menanyakan nasib ekonomi para petani di desa Indragiri Hilir yang tidak stabil dan menjerit, itu karena harga jual komoditas kelapa sawit dan buah pinang tidak stabil”, kata Ikbal.
Harga jual kelapa saat ini tergantung dari perusahaan. Jika bahan baku melimpah, harga jual akan menurun dikarenakan perusahaan tidak mampu menampung seluruh hasil pertanian masyarakat. Ditambah lagi perusahaan juga memiliki lahan sendiri.
Maka dari itu, kata Ikbal, pemerintah harus mencarikan solusi yang inovatif agar harga jual pertanian masyarakat bisa stabil, yakni melalui pembangunan pabrik pengolahan bahan baku yang siap ekspor yang dapat meningkatkan harga jual kelapa rakyat itu sendiri.
“Memanfaatkan bahan baku menjadi produk siap ekspor, tinggal lagi mencarikan marketnya.
Saat ini masyarakat jangan mimpi harga jual kelapa bisa stabil terus jika masyarakat masih menjual kelapa mentah kepada perusahaan dan para kapitalis. Artinya pemerintah harus membangun pabrik dengan melibatkan BUMDes.
“Mungkinkah di Inhil mempunyai pabrik sendiri untuk memproduksi bahan jadi. Kenapa tidak, kita punya BUMDes yang bisa diberdayakan untuk mengelola bahan baku kelapa,” terangnya..
Pemerintah harus solutif dalam meningkatkan produk buah kelapa rakyat dengan cara pengolahan buah kelapa dan turunannya yang memiliki nilai jual lebih tinggi, baik diolah menjadi kopra putih, kara, briket, serta produk lainnya yang bisa diekspor keluar negeri.
“Tingkatkan dulu nilainya, jangan menjual kelapa mentah. Maka dari itu perlunya kreatifitas yang inovatif selain dari perbaikan perkebunan petani,” tutupnya. (B/D)