Garda NTT Tuntut Kasus Penyerobotan Lahan di Kutai Timur. Lalu audiensi Dengan PT.KPC: “Kita Akan Lapor Ke Atasan”

INFO PERS

Foto: Saat Aksi unjukrasa berlangsung di kawasan Kuningan, Bakrie Tower, Jaksel

Jakarta, www.infopers.com Penyerobotan Lahan yang diduga dilakukan PT.Kaltim Prima Coal (KPC) diatas lahan garapan seluas 11 hektar oleh lahan milik Bapak Petrus Raja yang terletak di Desa Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon, Kab.Kutai Timur, Kalimantan timur hingga kini belum menemukan titik terang.

Berdasarkan keterangan tertulis pihak Garda NTT yang melakukan aksi unjukrasa menjelaskan bahwa persoalan kasus ini, seogyanya sudah berlarut-larut begitu lama, bahkan berbagai upaya telah dilakukan oleh sang pemilik untuk mencari keadilan. Mirisnya, bahkan tanaman yang berada dilahan diduga dirusak oleh pihak PT.KPC secara sepihak.

Oleh sebab itu, pihak aksi unjukrasa dari Garda NTT yang merasa terpanggil dan peduli atas persoalan ini ambil sikap dengan menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PT. kPC di Jakarta selatan.

Adapun tuntutan mereka seperti yang disuarakan oleh koordinator aksi unjukrasa, Kelvin Malelak, menjelaskan agar PT. KPC membuka ruang negosiasi bersama pemilik lahan.

“Supaya PT.KPC membayar ganti untung atas lahan seluas 11 hektar milik bapak Petrus Raja yang telah diserobot begitu juga dengan semua tanaman produktif yang telah ada diatasnya,” pungkasnya mengatakan saat diatas mobil komando aksi didepan Kantor PT.KPC, Jakarta selatan, rabu (09/3/2022).

Lanjutnya lagi mengatakan, jika tidak mau membayar ganti untung, maka kami mendesak agar PT.KPC segera angkat kaki dari lahan milik Bapak Petrus Raja tersebut. “Demikian tuntutan ini kami sampaikan, agar didengar dan dilaksanakan,” tandasnya menjelaskan.

Saat audiensi
Saat audiensi

Sementara itu tidak berselang berapa lama, pihak dari PT.KPC juga menerima audiensi dari para pihak aksi unjukrasa dan pemilik lahan yang merasa dirugikan.

Baca Juga  Yakin Partai Garuda Lolos Senayan, Faisal: "Antusias Masyarakat Sumut yang Bergabung ke Partai Luar biasa"

Berdasarkan pantauan dari pertemuan tersebut, Rachmat seorang karyawan yang tergabung di PT. KPC mengatakan akan segera melaporkan dan menyampaikan perihal persoalan ini kepada Pimpinan.

“Akan kami laporkan kepada atasan,” ujarnya mengatakan saat audiensi berlangsung di salahsatu cafe yang berada di kawasan Episentrum, Kuningan, Jakarta selatan.(**)

Saksikan juga video dibawah ini:

Klik: https://youtu.be/qNPQmxy3e_k

REDAKSI: IPRI/ Foto; Istimewa