Tangerang – Tidak semua kalangan mahasiwa merespons positif rencana aksi unjuk rasa memperingati 2 tahun Tragedi Kanjuruhan.
Sikap itu antara lain datang dari Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (Presma UMT) Muhammad Asrul pada Sabtu 28 September 2024.
“Saat ini kembali muncul ajakan dari beberapa organisasi massa untuk melakukan aksi peringatan Tragedi Kanjuruhan yang dikaitkan dengan isu pelanggaran HAM, namun hingga saat ini belum ada pembahasan di internal sehingga dipastikan tidak akan turun aksi,” kata Asrul.
Apalagi semua pelaku pada kejadian itu telah menerima vonis hukuman dari majelis hakim.
“Para pelaku yang dianggap terlibat dalam insiden tersebut telah menjalani hukuman,” ujar Asrul.
Dia menyebutkan tidak hanya itu saja namun pada isu lain pihaknya juga menerima ajakan serupa. Tetapi, memilih untuk mengabaikannya.
“Selama bulan September banyak ajakan untuk turun ke jalan, seperti September Hitam dan momentum Hari Tani Nasional, namun UMT tidak turun aksi karena masih mempertanyakan urgensi dari gerakan-gerakan tersebut,” tuturnya.
Sebagai informasi, pada Pemilihan Raya atau Pemira yang digelar Sabtu 30 Juni 2024 lalu, Muhammad Asrul dan Andika Fakhriansyah terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UMT periode 2024-2025.