INFO’PERS
[Foto:Istimewa]
Merauke|www.infopers.com—Konsep merdeka belajar yang digagas dan diprakarsai oleh Mendikbud Nadiem Makarim dengan tujuan kebijakan merdeka belajar memberi kemerdekaan setiap unit pendidikan berinovasi. Konsep ini harus menyesuaikan kondisi di mana proses belajar mengajar berjalan, baik sisi budaya, kearifan lokal, sosio-ekonomi maupun infrastruktur.
Menurut Nadiem, Kemendikbud menyiapkan strategi yang tidak akan keluar dari esensi pendidikan, yakni kualitas guru. Guru tidak akan mungkin bisa digantikan teknologi. “Teknologi adalah alat bantu guru meningkatkan potensi mereka dan mencari guru-guru penggerak terbaik serta memastikan mereka bisa menjadi pemimpin-pemimpin pembelajaran dalam sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.”
Selain itu, “Esensi Merdeka Belajar adalah menggali potensi terbesar para guru-guru sekolah dan murid kita untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Mandiri bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan, tetapi benar-benar inovasi pendidikan.”
Pemerintah pendidikan Marauke Papua Dr. R. Sawallusi, S.PdI.,M.P.dI menyampaikan bahwa konsep merdeka belajar yang digagas oleh Mendikbud Nadiem Makarim sangat sesuai dengan konstitusi negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentu saja harus ada upaya responsif kolektif dari seluruh elemen masyarakat yang berkecimpung dibidang pendidikan di seluruh Indonesia.
“Ia mengatakan misalnya di Merauke, Papua saat ini ada salah satu sekolah menengah pertama yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) mengalami kesulitan perbaikan, perawatan dan renovasi gedung sekolah dikarenakan keterbatasan anggaran, ujarnya, Merauke, Senin (04/10/2021).
Gedung sekolah SMP YAPIS Merauke sangat memprihatikan mulai dari atas hingga temboknya rusak dan mengakibatkan guru maupun siswa kurang kondusif dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Kami berharap melalui Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah agar memberikan dukungan dan perhatian terhadap SMP YAPIS Merauke. Kirnya ada dukungan perawatan dan perbaikan gedung secara menyeluruh dan juga fasilitas lainnya seperti laboratorium bahasa dan teknologi informasi, ungkap Sawallusi.(Bar/Rilis)