INFO’PERS
(Foto : Istimewa)
Jakarta —Dalam upaya mendukung Pengembangan Kewirausahaan Nasional Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI) Periode 2022-2024 melalui Lembaga Pengembangan Kewirausaahan menggelar seminar online dengan tema “Wirausaha Muda Memasuki Era Digital: Peluang dan Tantangannya”. Rabu, (22/3/23).
Kegiatan yang berlangsung dipandu oleh Ketua Lembaga Pengembangan Kewirausaahan PP PMKRI, Herianto Ebong dan hadir sebagai narasumber dalam kegiatan diantaranya, mewakili Menteri koordinator Bidang Perekonomian Republik indonesia yaitu staf ahli bidang transformasi digital, kreativitas dan sumber daya manusia, Rizal Edwin dan Ketua bidang investasi dan hubungsn internasional Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indoesia (BPP-HIPMI) Muh. Aaron Annar Sampetoding.
Ketua Presidium PP-PMKRI, Tri Natalia Urada dalm sambutan pembukaan kegiatan mengatakan, Ekonomi Digital bagian dari solusi pemulihan ekonomi akibat situasi pandemi yang dihadapi untuk itu perlu perencanaan dan analisis dengan tepat.
“Ekonomi digital telah menjadi bagian dari kehidupan pasca pandemi serta telah memberikan manfaat besar bagi pemulihan ekonomi yang inklusif. Pandemi Covid-19 telah mendorong dilakukannya transformasi ekonomi, dimana peran teknologi digital menjadi sangat penting di samping upaya percepatan perizinan, penyederhanaan birokrasi serta reformasi regulasi”.
Lanjut, “Perencanaan pertumbuhan usahawan muda dengan memanfaatkan ekonomi digital ini membutuhkan perencanaan dan analisis yang tepat. Analisis atas potensi ekonomi digital sangat penting, karena akan menentukan kuantitas dan kualitas”.
Hal ini menjadi penting dan mendesak, bukan hanya karena kebetulan ekonomi digital menjadi titik fokus dunia usaha saat ini, tetapi juga menjadi bahan masukan bagi PMKRI. “tutup Tri Natalia Urada.
Rizal Edwin memaparkan “Pertumbuhan ekonomi di Indoesia tahun 2022 tumbuh solid yang ditopang oleh kinerja ekspor. Menghadapi pandemi covid 19 terjadi adopsi teknologi yang berpengaruh pada pergeseran perilaku dan aktivitas ekonomi global untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah ekonomi”.
“Potensi ekonomi digital indonesia dengan melihat pertumnuhan tahun 2022 sebesar 22% YoY, ekonomi digital di Indonesia diprediksi pada tahun 2050 mampu mencapai GMV $130 milyar, terutama didorong oleh sektor E-Commerce”.
“Pemerintah juga berupaya untuk melakukan peningktan dan pemerataan infrastruktur digital oleh sektor publik untuk mendorong ekosistem digital. Selain itu dibarengi dengan pengembangan talenta digital kepada wirausaha sebagai kunci transformasi ekonomi dan tak lupa pengembangan karakter kewirausahaan juga dilakukan untuk mendorong tumbuhnya sturt-up wirausaha yang saaat ini masih kurang dari total populasi penduduk Indonesia 275,77 juta jiwa dengan rasio Wirausaha masih 3.14% . “tutup Rizal Edwin.
Selain itu, Muh. Aaron Annar Sampetoding dalam paparannya menyampaikan, “Secara holistik Ekosistem wirausaha di indonesia terdiri dari beberapa bagian seperti sumber daya manusiannya, edukasi, mentoring, akses pendanaan dan budaya. Masalah struktural ataupola pikir di Indonesia menjadi salah satu kendala pertumbuhan wirausaha karena adanya dorongan keluarga untuk berorientasi kepada mencari pekerjaan bukan pada membuka lapangan pekerjaan.
“Dari kondisis tersebut kita berharap anak-anak muda untuk lebih banyak terjun menjadi wirausaha sebagai bagian daipada upaya mendorong percepatan pengembangan ekonomi Nasional. Indonesia diprediksi pada tahun 2030 diprediksi skala ekonominya masuk dalam delapan besar dunia dan ini tidak lama lagi. Dengan peran teknologi saat ini tentu akan memberikan kemudahan dan lebih efisiensi bagi para pelaku usaha. “pungkas Muh. Aaron Annar Sampetoding.(*)
Redaksi Media : IPRI/ www.infopers.com/ Ist