INFO’PERS
[ Foto : Istimewa ]
SULUT- Pertandingan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di tingkat Provinsi Sulawesi Utara, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, dan O2SN tingkat nasional yang dipimpin oleh panitia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah menjadi sorotan publik akibat dugaan pelanggaran integritas, Uang pembinaan belum di tandatangani Gubernur Sulawesi Utara (Sulut).
Setiap tahun, seleksi atlet dari setiap daerah kabupaten/kota dilakukan untuk memilih yang Atlet terbaik yang akan maju ke tingkat Provinsi, dan kemudian ke tingkat Nasional, dengan harapan terbaik akan mewakili negara pada Olimpiade Olahraga Siswa Internasional.
Bahkan kegiatan ini sangat ivent bergengsi bagi pelajar, dan menjadi berita besar ketika mereka terpilih untuk bersaing di tingkat Nasional atau bahkan Internasional.
Ada lima Cabang Olahraga yang dipertandingkan dalam O2SN, yaitu Karateka, Renang, Bulu Tangkis, Atletik, dan Silat.
Namun, situasi terkini di Sulawesi Utara memunculkan keraguan tentang integritas proses penyerahan Hadiah juara berupa Medali, juara 1,2,3,4 dan sertifikat serta Dana pembinaan pada Atlet tersebut tidak diberikan sampai berita ini terbit ke publik.
Gubernur Sulawesi utara meminta pencopotan oknum Kepala Dinas Pendidikan yang dituduh terlibat dalam menjual kredibilitasnya Gubernur dalam Penutupan Seleksi Atlet yang perwakilan Kabupaten, Kota Se-Sulawesi Utara di Hotel Grand Puri.
Oknum Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulut meminta untuk semua atlet yang juara bersabar karena menunggu tanda tangan Gubernur Sulut yang juga belum tanda tangan hingga hanya berbentuk kertas bertulisan jumlah Dana pembinaan kepada sang juara.
Salah seorang Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Manado Romi Pakaya angkat bicara terkait hal ini.
“Seharusnya Gubernur harus support juga, mengenai kegiatan ini, O2SN ini para atlet sudah menunjukan keahlian mereka dan juga perlu dipertanyakan dari kementrian pendidikan ,mengenai, apa yang mereka kerjakan sampai saat ini, sangat disayangkan para siswa berharap Bapak Gubernur harus peduli dengan keahlian dan kemampuan mereka para Atlet sulut berprestasi,” ujarnya.
Sementara, Ketua Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Perwakilan Sulawesi utara Hendra Tololiu SE, Dana pembinaan O2SN kan sudah tertata / sudah ada anggarannya, sebaiknya Kadis apa yang menjadi hak-hak atlet harus di serahkan semua sampai Uang saku Atlet yang mewakili Sulawesi Utara ke tingkat Nasional, apalagi atlet yang berprestasi.
“Pemerintah harus dukung prestasinya dan memberikan apresiasi, jangan sampai atlet berprestasi pindah ke daerah lain,” ujarnya.[*]
Redaksi Media : IPRI / www.infopers.com / Ist