Koalisi mahasiswa dan masyarakat bersatu akan laksanakan unjuk rasa di depan kantor Pusat penelitian kelapa sawit dan Markas polisi daerah sumatra utara

 

Infopers.com – Kedatangan para demonstrasi ini nantinya mengecam dan bentuk protes soal pernyataan Oknum Manager Pabrik minyak makan merah (MMR) yang juga adalah bagian dari rekanan Inisial RL yang memberikan statmen pemberitaan di beberapa media online dengan pernyataan pedas menanggapi Aksi Unjuk rasa mahasiswa pada tanggal 21 Juli 2025 didepan kantor Pusat penelitian kelapa sawit (PPKS) medan yang menyoroti tentang dugaan pengoperasian produksi minyak makan merah mangkrak selama satu tahun dan tidak mampu menembus kebutuhan pasar.

 

Pernyataan oknum manager pabrik minyak makan merah (MMR) yang juga selaku rekanan dalam pengelolaan projek pilot sebagaimana termuat dalam pemberitaan menyatakan bahwa oknum mahasiswa mengatasnamakan aktivis yang berunjuk rasa mengkritisi pilot projek program minyak makan merah (MMR) adalah “Pengkhianat Bangsa dan Merupakan Musuh Bersama” Dinilai sangat tendensius dan melecehkan nama mahasiswa dan aktivis.


 

“Sebagai mahasiswa yang juga adalah ketua Koalisi mahasiswa dan masyarakat bersatu (KMMB) yang memimpin gerakan aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu di depan kantor PPKS medan prihal dugaan mangkrak nya pabrik minyak makan merah (MMR) tidak beroperasi selama satu tahun saya dan rekan-rekan merasa tersakiti atas statmen oknum manager inisial RL yang menyatakan kami sebagai pengkhianat bangsa apalagi merupakan musuh bersama” ujar Sutoyo.

 

Massa pendemo lantas merasa tak senang dengan pernyataan ketus dari oknum manager pabrik minyak makan merah (MMR) inisial RL yang juga adalah rekanan dari projek pilot pembangunan pabrik minyak makan merah.

 

“Kami mengecam pernyataan yang disampaikan oleh oknum manager pabrik minyak makan merah (MMR) di beberapa media online yang menyebar luas ke seluruh masyarakat terkhusus masyarakat Sumatera Utara yang tidak berdasar sama sekali,” kata koordinator aksi Mahendra.

Baca Juga  LBH SEMMI Dukung Langkah Bareskrim Pidanakan Pejabat yang Tak Dukung PPKM Darurat

 

 

Sutoyo lalu menyampaikan kalau sepenuhnya mereka sangat mendukung kebijakan pemerintah terkait pilot projek minyak makan merah (MMR) apalagi berada di wilayah Sumatera Utara.

 

“Kami mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah apalagi pilot projek pembangunan minyak makan merah sangat jelas membantu masyarakat dalam mencari pekerjaan dan sangat memperdayakan petani kelapa sawit, terlebih sumatra utara menjadi awal percontohan pilot projek dengan harapan wilayah provinsi lain akan menyusul, namun juga harus ditegaskan bahwa pembangunan dan realisasi harus tetap di awasi oleh aparat penegak hukum agar negara tidak lagi merugi dan berdampak kepada masyarakat luas,” tegasnya.

 

Aksi seratusan massa yang akan digelar pada tanggal 28 Juli 2025 mendatang diharapkan bisa menjadi perwakilan bagi rekan-rekan mahasiswa yang merasa sangat kecewa dan kesal atas pernyataan oknum manager pabrik minyak makan merah (MMR) inisial RL di beberapa median online yang menyatakan bahwa oknum mahasiswa dan mengatasnamakan aktivis adalah “Pengkhianat Bangsa dan merupakan musuh bersama”.

 

. “ Pastinya saya sangat berharap bahwa aksi unjuk rasa yang akan digelar nantinya bisa berjalan kondusif dan rekan-rekan mahasiswa lainnya tidak tersulut emosi, Setiap pergerakan nantinya selalu dalam ikatan satuan dan membentuk formasi sesuai ketentuan dan prosedural. “Tutup Sutoyo.