GPM-Nus: “Stop Provokatif ditengah Pandemi”

INFO’PERS

[Foto:Ilustrasi, Ist]

JAKARTA

RELEASE

Sebagai sebuah bangsa yang besar. Pemerintah dalam setiap kebijakan berupaya untuk mengedepankan kepentingan masyarakat dan berdampak positif untuk tatanan masyarakat. Pastinya dalam setiap era kepemimpinan memiliki dinamika yang berbeda dan problematika yang tidak bisa di tebak kehadirannya, Rabu (04/08/2021).

“Pemuda dan Mahasiswa harus meneruskan apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu, terlebih untuk mencegah masuknya paham-paham yang bertujuan merusak persatuan dan kesatuan kita,” kata Ketua Presidium GPM-Nus.

Di era transisi saat ini akan mengalami banyak pandangan pro dan kontra terhadap rangkaian keputusan pemerintah. Situasi pandemi covid 19 ini bukan hanya menimpa indonesia melainkan semua negara. Dalam upaya penyelesaian pandemi covid19, pemerintah dalam hal ini sudah preventif dalam mengambil keputusan agar masyarakat terhindar dari virus mematikan ini. Perspektif mahasiswa sangat berarti sebagai agen kontrol sosial untuk menyederhanakan point dalam kebijakan Pemerintah. Sikap kooperatif elemen bangsa sangat diharapkan untuk mampu bersama sama menuntaskan pandemi covid 19 ini.

Namun, Ketua Presidium GPM Nus menyayangkan banyaknya informasi yang bertujuan untuk merusak dan menyesatkan masyarakat. Sehingga, informasi sesat itu kemudian berpotensi menimbulkan kegaduhan.

“Jika diamati, wabah yang paling bahaya adalah wabah virus radikalisme yang bertujuan untuk memberikan narasi narasi kontradiktif dan paradoks dikalangan masyarakat. Aktor oportunis yang menyusupi dan memprovokasi keadaan untuk menghadirkan kegaduhan. Mahasiswa dan Pemuda sangat diharapkan mampu memfilter setiap dinamika dan perkembangan isu yang dimainkan kelompok tertentu dan berani mengatakan stop ekstrimisme. ,” ujarnya.

Lanjutnya, interpretasi liar kerap disampaikan kepada seluruh kalangan masyarakat agar murka terhadap kebijakan pemerintah. Secara hakikatnya, Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat. Kita harus memahami konteks ini agar tidak mudah terprovokasi dan di hasut oleh mereka yang mencoba mendeligitimasi bangsa ini.

Baca Juga  Yayasan Penerus Pejuang45 Sriwijaya Rayakan HUT Dewi Motik dan Gelar Kegiatan Budaya Menulis serta Bagikan Santunan

Sikap kondusif saat ini adalah menjalankan protokol kesehatan atas anjuran pemerintah sebaiknya untuk diterapkan secara fundamental, agar mampu menekan angka penyebaran pandemi covid 19 melalui semangat kebangsaan sebab ini merupakan pola persatuan untuk merefleksikan bahwa kita cinta terhadap bangsa ini, tutupnya.(***)

(BarS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *