Pengumpulan Iuran Dari Sektor Pekerja Informal Menjadi Tantangan Tersendiri Dalam Penyelenggaraan Program JKN-KIS

INFO’PERS

Jakarta – Webinar dan Diskusi Publik yang bertema ‘Keadailan Dalam Pelayanan Kesehatan’ yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Infonesia, di Jakarta, Kamis (21/10/2020).
Dalam kegiatan ini dihadiri Direktur Utama BPJS Ali Ghufron Mukti, Dr.dr. Trihono, dan dr.Hasbullah Thabarani.

Ali Ghufron Direktur BPJS memaparkaan bahwa , Pengumpulan iuran dari sektor pekerja informal masih menjadi tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS. Tantangan ini tidak hanya terjadi pada Program JKN-KIS di Indonesia, melainkan juga terjadi pada program asuransi kesehatan sosial di negara lain yang komposisi pekerjanya didominasi pekerja informal. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti di Hotel Mulia Jakarta , Kamis (21/10).

“Struktur pekerja di Indonesia masih didominasi pekerja sektor informal, yaitu 60 berbanding 40. Tingginya proporsi pekerja informal dibandingkan pekerja formal tentu berpengaruh dalam penyelenggaraan program asuransi kesehatan sosial seperti JKN-KIS yang mengandalkan pembiayaan dari iuran peserta. Pengumpulan iuran dari pekerja informal adalah pekerjaan berat mengingat penghasilan mereka fluktuatif, terang Ghufron

Sementara Dr.dr. Trihono.dari hasi studinya masih ada beberapa yang perlu di benahi, pemerintah baiknya lebih meningkatkan lagi cakupan kepesertaan dari JKN, khususnyaa peserta dari penerima bantuan iuran.
memperbaiki regulasi terkait JKN yang memiliki tendensi menghambat utilisasi, seperti pelayanan program Keluarga Berencana (KB) sesuai indikasi medis dan juga pelayanan Kartu Identitas Anak ( KIA) yang terintegrasi dengan JKN, kata Trihono. (B/D)

Baca Juga  Artis dan Pemain Sinetron Ulfa Bone Jalankan Program Blusukan Terapi Kesehatan Bersama Syafrudin Budiman