Jakarta, infopers.com – Kedukaan menyelimuti dunia pers tanah air terutama lingkup peliputan kepolisian. Eks wartawan Harian Umum Suara Pembaruan dan beritasatu.com Gardi Gazarin dikabarkan wafat pada Sabtu 17 Juni 2023.
Informasi duka cita ini pertama kali muncul di WhatsApp Grup wartawan peliputan Polda Metro Jaya.
“INNALILLAHI WAINNAILAHI ROJI’UN TURUT BERDUKA CITA , Telah tiada.. Sahabat kita Gardi Gazarin hari ini jam 09.00 WIB Semoga Amal kebaikannya diterima di Sisi-Nya dan segala dosa-dosanya nya diampuni keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan, Aamiin YRA,” tulis Teuku Tommy yang juga sahabat mendiang.
Pria kelahiran Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 21 Desember 1964 silam ini memang dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir mengalami penurunan kesehatan.
Namun kondisinya terkontrol dengan perawatan rutin sampai telah dinyatakan pulih hingga sempat mengadakan acara ucapan syukur atas ‘nyawa baru’ yang diterimanya.
Melihat jejak karirnya sebagai wartawan, Gardi banyak menekuni tugas jurnalistiknya di lingkup kepolisian terutama Mabes Polri dan Polda Metro Jaya hingga dipercaya menjabat sebagai Ketua Forum Wartawan Polri (FWP) periode 2014 – 2016.
Setelah puluhan tahun menyelami dunia pers hingga ‘purna bakti’, Gardi mencoba peruntungan dengan mengikuti seleksi calon komisioner Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas periode 2016-2020.
Selain itu juga pernah terjun dalam dunia politik pada Pemilu 2019 silam. Kala itu almarhum sebagai caleg untuk DPR RI dari Partai Hanura yang bertarung di Dapil Jatim 8 meliputi Mojokerto, Jombang, Nganjuk dan Madiun.
Namun kedua upaya tersebut belum mendapatkan hasil seperti yang dicita-citakan.
Pria yang dikenal berjiwa sosial tinggi ini lalu mendirikan Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK).
Sebagai Ketua Presidium di sana, Gardi memimpin lembaga yang masih berkaitan dengan unsur Polri itu.
Ia pun kerap melakukan kritik serta koreksi atas kebijakan maupun isu Polri terkini yang menuai polemik sehingga menjadi perbincangan publik.
“Melihat track record yang luar biasa itu, tak pantas dan tak layak bermain narkoba apalagi menjual barang haram puluhan miliar rupiah. Ini menjadi kredibilitas Polri berdampak kehancuran mendalam,” ucap Gardi medio Oktober 2022 lalu.
Pernyataan itu ia kemukakan menyikapi kasus narkotika yang menyeret nama Kapolda Jatim saat itu Irjen Teddy Minahasa.
Yang Diingat Cuma Kebaikannya
Kepergian pria berusia 58 tahun ini menyisakan kesedihan mendalam terutama bagi para rekan, sahabat dan kawan dalam dunia pers.
“Saya terbilang lama bersahabat dengan almarhum yang biasa tak panggil dengan sebutan ‘Bopo’,” kata jurnalis senior peliputan Polda Metro, Sadono Priyo, sekaligus sahabat karib mendiang.
Dia masih ingat ketika harus dirawat di rumah sakit lantaran terpapar Covid-19, almarhum selalu menanyakan perkembangan kesehatannya.
“Saat saya dirawat beliau komunikasi terus nanya ‘gimana sudah baikan belum’, lalu sempat dikirimi bantuan juga,” ucap Dono, demikian ia biasa disapa.
“Terbayang karya nyata terakhir almarhum buat rekan-rekan media di Balai Wartawan Polda Metro dengan membuatkan seragam kemeja warna putih serta jaket yang keduanya itu berlogo ICK,” tambahnya.
Selamat Jalan Menuju Keabadian
Doa tulus dari para sahabat pun mengiringi kepergian pria yang aktif dalam berbagai paguyuban itu serta peduli untuk membantu sesama.
“Turut berdukacita atas terpanggilnya saudara kekasih Gardi Gazarin S.H., M.H ke rumah Bapa Yang Kudus,” ucap Dewan Redaksi jccnetwork.id, Ulis J Putnarubun.
“Seorang jurnalis yang tidak sombong dan tidak usil, meskipun di koran besar. Semoga Allah memberikan tempat yang terbaik. Selamat jalan Bang Gardi,” ujar Pemimpin Umum journalreportase.com Arif Yunianto.