INFO PERS
Foto : Istimewa
Editor : Emmi.Y
Jakarta| www.infopers.com – Wijianto Wibowo Bupati(ketua) LIRA dari Trenggalek, Jawa timur apresiasi atas terselenggaranya Musyawarah Nasional (Munas) ke-lll Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) yang digelar di Cibubur.
“Karena Munas yang ketiga ini saya rasa seram-seram ya, dingin-dingin sedap ya, panas ya kan, Apa yang saya maksud dingin, seram ,pedas,, karena informasi dari teman Anggota pengurus yang lain kalau Munas Ketiga ini yang jadi Presiden LIRA bukan H,M, jusufrizal lagi, yang kami denger dari teman-teman akan mengundurkan diri dari kepengurusan LSM LIRA.
mengingat republik yang sekarang ini seperti yang dibilang pak Presiden Lira sedang sakit dan tidak baik-baik saja maka LSM LIRA berkomitmen memunculkan pemimpin yang berintegritas.
Seperti yang di bilang bapak dari Bawaslu tadi semua elemen Masyarakat harus ikut serta menjaga keutuhan negara karena ancaman negara itu bukan hanya dari serangan militer negara lain saja , akan tetapi Keikut sertaan masyarakat menjaga negeri bisa melalui pengawasan Pesta Demokrasi yang bersih bebas dari Politik Uang” Tukasnya selasa (28/6/2022)
Lanjutnya lagi menerangkan suatu contoh yang terjadi seperti di Trenggalek pasca Covid-19 bahkan dunia mengalami dampak nya.
Ditambah lagi sekarang aturan dari Pemerintah semakin banyak dan tidak ada yang mengarah dengan petani, Contoh kemarin pemerintah mendukung adanya petani Porang dan sekarang di daerah kami semula Porang satu kilo gram harga kisaran 10,000 sekarang turun drastis menjadi 2.000 itupun tak ada yang beli. Harga Jahe juga mengikuti hancur, semula harga dari 15.000 sekarang waktu panen harganya tinggal 4.000
“Yang parah nya lagi penyakit PMK yaitu Penyakit Mulut dan Kuku Yang sekarang menyerang pada ternak sapi di daerah kami
Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Hewan Sudah berupaya melakukan Vaksinasi dan sampai sekarang kondisi ternak yang ada di daerah kami masih juga belum reda dari ancaman Penyakit Mulut dan kuku,terangnya.
Tambah Wijianto Selaku Bupati LSM LIRA dia akan membantu mberikan dukungan semangat kepada warga terdampak PMK dan menyentuh masyarakat supaya dapat bertahan dan bangkit dari keterpurukan ekonomi melalui ternaknya,”Kebanyakan di Daerah kami itu 60% yang ternak sapi dapat modalnya dari hasil Pinjaman Perkeriditan Rakyat atau Perbankan,
Bank itu angsuran nya dari yang satu itu,” sambungnya lagi mengatakan
Setelah itu, diapun merasa miris dan menggeliat, akan peristiwa ini hingga para peternak mengadai barang keperluan mereka demi menutupi angsuran
“Makanya saya mau merapat ke perbankan untuk meminta upaya penangguhan Angsuran
mereka bahkan sampai mengadai barang-barang keperluan seperti sepeda dan sejenisnya, Karena saya yang tau di lapangan lah, (digadai/dijual) sebagian untuk membayar angsuran, yang cukup menyita perhatian lagi sepeda motor cuma satu aja di pinjamkan uang demi membayar ansuran sampai anaknya itu nebeng sepeda orang untuk ke sekolah,” pungkasnya.
Karena bila PMK sudah menyerbu di hewan ternak nya, otomatis disuntik sama anti biotik(vaksin) dan susu nya itu tidak bisa laku dan kesehariannya hanya jaga sapi nya saja. “Setelah itu (untuk) keseharian dan angsuran nya mereka bagaiamana?,” Ujarnya.
Hal Itu menurutnya perlu untuk diperhatikan dan dipikirkan LSM LIRA kedepannya untuk membantu masyarakat yang mengalami hal tersebut.
IPRI/ dilansir dari LIRATV.id