INFO PERS
Foto : Istimewa
“Guna Perkuat Pertahanan Negara dan Profesionalisme Prajurit”
REVISI Undang-Undang No.34 Tahun 2004 tentang TNI merupakan langkah strategis untuk memperkuat pertahanan negara, meningkatkan profesionalisme prajurit, serta memastikan supremasi sipil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam hal ini, Raja Agung Nusantara Ketum DPP Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) mendukung RUU TNI sebab menurutnya hal ini adalah langkah yang sudah baik untuk bangsa dan negara.
Bahkan ia pun mengatakan bahwa revisi UU TNI ini bertujuan menyempurnakan tugas pokok TNI agar lebih efektif tanpa tumpang tindih dengan institusi lain, dan juga penyesuaian dalam menghadapi ancaman baik ancaman militer maupun nonmiliter.
“Revisi UU TNI adalah kebutuhan strategis agar tugas dan peran TNI lebih terstruktur serta adaptif terhadap tantangan zaman,” ujar Raja Agung Nusantara mengatakan, minggu (16/3/2025).
Ditambahkan nya lagi menjelaskan, bahwa perihal Revisi UU TNI ini juga bertujuan guna menyempurnakan tugas pokok TNI agar lebih efektif tanpa tumpang tindih dengan institusi lain.
“Apalagi dalam revisi ini adalah pengaturan yang lebih jelas terkait penempatan prajurit aktif di kementerian dan lembaga (K/L) di luar struktur TNI,” pungkasnya.
Sementara itu, menyikapi pergerakan beberapa pihak terkait yang tidak berkenan dengan RUU TNI , ia berharap agar semua pihak lebih bijaksana dan lebih dewasa lagi untuk memahami maksud dan tujuan RUU TNI ini, sebab tampak terlihat saat dibeberapa kesempatan saat pihak DPR RI, TNI dan pihak terkait lainnya saat membahas perihal ini ada saja pihak-pihak yang kurang Sependapat.
“Kita jaga Kesejukan dan Solidaritas Berbangsa dan Bernegara, kalau tidak berkenan dan tidak terima atas RUU TNI ini, kami atas Nama DPP GMPRI Memohon kepada semua pihak yang tidak sependapat agar memprotes dengan bijaksana dan elegan,” tegasnya.
Apalagi dari pantauan serta informasi yang ia dapatkan para pihak oknum yang protes hingga terjadi perdebatan singkat hingga kondisi kurang Kondusif.”Makasih atas nama DPP GMPRI kami mohon untuk tetap menjaga rasa Kekeluargaan dan Harmonisasi dan menciptakan situasi yang kondusif, apalagi suara-suara yang mengkritik ini dari para kalangan akademisi tokoh-tokoh intelektual.
“Bijaksanalah untuk memprotes kalau tidak berkenan, kita bisa komunikasi dengan cara kekeluargaan dan Diplomasi yang elegan, Kami atas nama DPP GMPRI Memohon kepada semua mari kita jaga Kerukunan dan Kondusifitas berbangsa dan bernegara, bahkan kami dapat kabar pihak yang protes kemarin saat RDP di DPR Sudah di Laporkan di Polda Metro Jaya oleh pihak Satpam atau Security karena ulah nya menurut kami tidaklah mencerminkan kalangan akademisi yang intelektual,” ungkapnya.
Disisi lain, Raja Agung Nusantara yang juga merupakan ketua Harian Nasional DPP KNPI ini juga mengatakan agar pihak yang sedang membahas perihal ini pun bila ada yang bersifat rahasia untuk negara agar tidak sembarangan tempat untuk membahas nya.
“Kita harus bisa membedakan mana pembahasan untuk umum dan mana yang bersifat rahasia, apalagi terkait rahasia negara sensitif bila dibahas dan diskusi bukan pada tempatnya,”
Kami atas nama DPP GMPRI
(Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Dan Pemuda Republik Indonesia) mengajak kepada seluruh Elemen Bangsa khusunya Kawal – kawan Aktivis untuk tetap menjaga kondusifitas dalam Berbangsa dan Bernegara serta kita Dukung segala Program TNI dan Pemerintah RI yang membawa Kemajuan Indonesia menuju Indonesia Emas 2044
Tandasnya.(Red)
Redaksi Media : IPRI// www.InfoPers.com/Ist