INFO PERS
[ Foto : Istimewa ]
KEDUTAAN Besar Kanada di Jakarta menggelar perayaan Hari Kanada (Canada Day) ke-158 dengan penuh semarak di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (18 Juni 2025). Menariknya, acara ini dihadiri oleh ratusan tamu undangan dari berbagai latar belakang, baik warga Kanada maupun masyarakat Indonesia, dalam suasana yang hangat dan penuh sukacita.
Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E. Jess Dutton menyampaikan makna semangat musim dingin kanada hangatkan Jakarta dan perayaan hari Kanada ke-158 di tahun 2025 ini penuh makna diplomatik dan budaya.
Kedutaan Besar Kanada di Jakarta dengan hangat menyambut ratusan tamu dari berbagai kalangan yang Bertajuk Winter Fest, perayaan tahun ini menghadirkan nuansa musim dingin khas Kanada ke tengah cuaca tropis Indonesia menciptakan momen yang unik, meriah, dan bermakna.
Dalam sambutannya, Duta Besar Kanada juga menegaskan bahwa musim dingin tidak sekadar cuaca bagi masyarakat Kanada, melainkan merupakan identitas budaya dan spiritual yang mendalam, terutama bagi komunitas-komunitas adat (Indigenous). Festival seperti Winterlude di Ottawa dan Carnaval de Québec menampilkan bagaimana masyarakat Kanada merayakan musim dingin sebagai bagian dari tradisi dan kekuatan kolektif.
“Malam ini, ketika Anda melihat warga Kanada memeluk patung es, jangan heran—itu karena mereka sedang merindukan rumah,” ujar sang Duta Besar dengan penuh kehangatan, disambut tawa para tamu.
Namun lebih dari sekadar perayaan budaya, momen Hari Kanada ini menjadi panggung untuk memperkuat hubungan diplomatik dan kerja sama strategis antara Kanada dan Indonesia. Tahun 2024 menjadi tonggak penting dengan rampungnya negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang membuka peluang perdagangan baru dan memperkuat kemitraan ekonomi bilateral.
Dalam bidang ketahanan pangan, Kanada menjadi penyedia utama gandum dan potash yang membantu pertumbuhan sektor pertanian Indonesia.
Kanada juga turut serta dalam upaya meningkatkan ketahanan energi melalui kontribusi dalam program Just Energy Transition Partnership (JETP) dan pendanaan iklim lainnya.
Kanada berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mengembangkan rantai pasok mineral kritis dan teknologi baterai kendaraan listrik (EV), serta memperkuat pilar keberlanjutan.
Tak hanya itu, investasi Kanada dalam kesehatan perempuan, pemberdayaan ekonomi, dan partisipasi politik dinilai sejalan dengan visi besar Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Seperti dikatakan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney: “Kanada memiliki apa yang dibutuhkan dunia, dan nilai-nilai yang dihormati dunia.”
“Di sini, di Indonesia, hal itu berarti menjadi mitra yang stabil, berkomitmen, dan dapat diandalkan. Bersama, kita melangkah menuju masa depan yang lebih aman, adil, dan berkelanjutan,” tutup Duta Besar Kanada.
Acara yang juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Pratikno dan Sekjen ASEAN Dr. Kao Kim Hourn ini menjadi cerminan nyata eratnya hubungan diplomatik dan persahabatan lintas samudra antara Kanada dan Indonesia — sebuah relasi yang terus tumbuh, mengakar kuat, dan menjanjikan masa depan yang cerah.
Dilansir dari keterangan tertulis Pihak Kedutaan Besar Kanada menyampaikan bahwa tema tahun ini mengusung semangat ‘Kemitraan Strategis ASEAN-Kanada: Bersama Menjadi Lebih Kuat’.
Tema ini mencerminkan komitmen jangka panjang Kanada dalam mempererat hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara, baik dalam bidang ekonomi, politik-keamanan, maupun sosial-kultural.
Kemitraan Strategis ASEAN-Kanada: Rekam Jejak Solid dan Progresif
Hubungan Kanada dan ASEAN telah terbangun sejak 1977 ketika Kanada menjadi Mitra Dialog ketiga ASEAN.
Dalam kurun waktu hampir lima dekade, berbagai tonggak penting telah dicapai:
1994: Kanada menjadi anggota pendiri Forum Regional ASEAN (ARF)
2009: Penunjukan Duta Besar pertama untuk ASEAN
2016: Pembentukan Misi Khusus untuk ASEAN
2023: Peluncuran resmi Kemitraan Strategis ASEAN-Kanada
2025: Kanada kini memiliki kedutaan penuh di seluruh negara anggota ASEAN, termasuk peningkatan misi diplomatik di Kamboja dan Laos.
Strategi Indo-Pasifik dan Peran Sentral ASEAN
Melalui Strategi Indo-Pasifik bernilai CAD$2,3 miliar yang diluncurkan pada 2022, Kanada menempatkan ASEAN sebagai pusat keterlibatannya.
Strategi ini mendukung penuh Outlook ASEAN tentang Indo-Pasifik dan menegaskan pentingnya kawasan ini dalam mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran global.
Kerja Sama Politik-Keamanan dan Kapasitas Regional. Kanada turut aktif dalam berbagai inisiatif keamanan regional, di antaranya:
Ko-pemimpin pertemuan keamanan siber ASEAN (2024–2026),
Lokakarya UNCLOS dan Wanita, Perdamaian, dan Keamanan (WPS),
Tuan rumah pertemuan Kepala Lembaga Pertahanan ASEAN pada 2026,
Pendanaan CAD$36,6 juta untuk program mitigasi ancaman biologis di ASEAN.
Ekonomi yang Tangguh dan Terbuka
ASEAN kini menjadi mitra dagang barang terbesar keempat bagi Kanada, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai CAD$42 miliar pada 2024. Investasi langsung Kanada ke kawasan ini juga melonjak hingga 80% sejak 2020, mencapai CAD$35 miliar pada 2023. Hal ini memperkuat keyakinan Kanada akan potensi ekonomi kawasan yang dinamis dan saling menguntungkan.
Kolaborasi Sosial-Kultural yang Inklusif
Di bidang sosial-kultural, Kanada terus menunjukkan komitmennya melalui:
•Bantuan pembangunan lebih dari CAD$4,4 miliar sejak 2000
•Investasi infrastruktur sebesar CAD$750 juta di wilayah Indo-Pasifik
•Kemitraan CAD$8,5 juta bersama ASEAN dan UN Women untuk memajukan agenda WPS
Dana Perwalian ASEAN-Kanada senilai CAD$11,7 juta untuk mendukung pembangunan inklusif, lalu Kemitraan CAD$7 juta untuk kesiapsiagaan bencana dengan AHA Centre.
Dukungan hampir 50 tahun melalui IDRC untuk penelitian di bidang pangan, pendidikan, kesehatan, dan ilmu pengetahuan. Pun, Perayaan Canada Day ke-158 di Jakarta tahun ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi dan budaya, tetapi juga penegasan atas hubungan yang terus berkembang antara Kanada dan ASEAN.
Dengan semangat kolaboratif dan nilai-nilai multilateral yang dijunjung tinggi, Kanada menyatakan kesiapan untuk terus berjalan bersama negara-negara ASEAN menuju masa depan yang lebih aman, makmur, dan berkelanjutan. (Bar.S)
Redaksi Media : IPRI / www.InfoPers.com/Ist