INFO’PERS
JAKARTA,www.infopers.com– Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia cabang Jakarta Barat (PC SEMMI Jakbar) gelar diskusi publik terkait polemik pernyataan Presiden Prancis Imanuel Macron bertajuk “Polemik statment president Prancis, apa kata mereka?” Jakarta, Rabu (04/11).
Diskusi PC SEMMI Jakarta Barat tersebut, mengundang dua Pemateri yaitu penulis buku catatan cinta di negri Eiffel Rosita sihombing dan seorang insinyur Paten eropa berkbangsaan Paris, Patric Monoluis yang Juga merupakan suami dari Rosita Sihombing.
Dalam diskusi tersebut Patric menyampaikan bahwa Prancis sejak dahulu menganut kebebasan berekspresi. Namun bukan berarti ia setuju terhadap apa yang dilakukan oleh pihak majalah Charlie Hebdo
“Sejak dulu, di Prancis memang menganut kebebasan berekspresi, apa yang disampaikan Presiden Imanuel Macron memang benar adanya namun bukan berarti apa yang dilakukan majalah tersebut adalah tindakan yang benar.
“Sebagai umat islam tentu saya sangat tersinggung Dan seharusnya ini bisa Di proses secara hukum Karena mereka tidak memberikan tontonan yang layak untuk anak anak. Haha Ada unsur kebencian terhadap satu agama didalamnya. Disamping itu juga hal ini menghubungkan majalah tersebut karena pasca menjadi polemik majalahnya jadi semakin terkenal. Jadi baiknya tidak di-up terus agar majalah itu redam” tegasnya
Selain itu, Rosita juga menguatkan bahwa dia tidak mendapat perlakuan buruk selama di Prancis dengan perempuan berhijab. Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat Muslim dimanapun harus tenang dan proses secara hukum yang benar karena Prancis adalah negara hukum.
“Hanya Presiden Imanuel yang mengatakan bahwa berkerudung merupakan kebebasan berekspresi dan selama saya disana pun tidak mendapatkan perlakuan buruk, Alhamdulillah! Tentu nya kasus ini sangat disayangkan, karena tidak layak tontonan anak-anak menontonkan ujaran kebencian kepada satu agama dalam Hal ini agama islam. Namun, saya pikir kita harus lebih fokus pada kasus nya sehingga seluruh umat Muslim bisa memberikan hukuman yang tepat untuk peluknya” tutupnya
Namun selain itu, Ketua umum PC SEMMI Jakarta Barat menyampaikan bahwa bagaimanapun sebagai seorang kepala negara Imanuel memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan situasi ini menjadi sejuk kembali.
“Saya pikir dalam polemik ini Presiden hanya memenuhi kewajibannya untuk menyampaikan apa yang harusnya disampaikan namun dia juga memiliki kewajiban untuk menjaga kestabilan kondisi negaranya apalagi ini mengundang amarah beberapa negara muslim di Dunia. Karena itu Hari Ini Ada bentuk tanggung jawab Imanuel selaku Presiden untuk mengembalikan situasi ini dan mendinginkan hati ummat Muslim baik itu dengan minta maaf atau dengan yang lainnya. Karena Bagaimanapun seorang kepala negara harus tetap berada ditengah-tengah untuk menciptakan situasi yang selalu kondusif” Tegas suryani
Untuk di ketahui, Presiden Prancis memberikan tanggapan terkait karikatur Nabi muhammad SAW. Imanuel menilai itu merupakan kebebasan berekspresi sehingga itu memunculkan situasi yang panas khususnya dikalangan umat Muslim Dunia.(Red.Bar)