INFO’PERS
Foto : Istimewa
JAKARTA – Koalisi Gerakan Nasional Penyelamat Konstitusi dan Reformasi (KGN-PKR) menyampaikan bahwa sejak pemilu dimulai pada tahun 1956 (orde lama), orde baru, hingga era reformasi, namun hari ini pemilu 2024 dengan tegas kami sampaikan gagal !!! Sehingga pemilu kali ini sangat curang dikarenakan sangat terbuka sekali Presiden Jokowi melalui menggunakan kekuasaannya.
Segala upaya telah dilakukan untuk disuarakan bahkan kita tidak memiliki arti lagi menggugat ke Mahkamah Konstitusi, karena kita ketahui semua sudah di atur oleh rezimnya presiden Jokowi.
Untuk itu kami sampaikan pernyataan sikapnya kami sebagai tuntutan Aksi unjuk rasa kami sebagai berikut:
1. Menindak tegas terhadap perilaku Presiden Jokowi karena dan kroni-kroninya dengan terang-terangan menggunakan kekuasaannya untuk mengkhianati reformasi dengan melakukan nepotisme.
2. Mengecam penyelenggara dan pengawasan pemilu yang disebut KPU dan Bawaslu yang tidak berdiri tegak terhadap tugas dan tanggung jawabnya karena terlalu tunduk terhadap kekuasaan rezim presiden Jokowi sehingga menilai bahwa KPU dan Bawaslu bobrok atas kinerjanya.
3. Menolak Gibran selaku walikota solo dan anak dari Presiden Jokowi sebagai wakil presiden Republik Indonesian karena menduga telah melakukan nepotisme.
4. Menolak dan mengecam Walikota Medan Bobi Nasution untuk mengikuti ajang pilkada untuk maju sebagai Gubernur Sumatera Utara karena diduga bahwa Presiden Jokowi ikut campur untuk kemenangannya, dikarenakan bahwa Walikota Medan merupakan menantu dari Presiden Jokowi.
5. Menolak dengan tegas hasil pemilu 2024, dan mengajak masyarakat untuk menyelematkan demokrasi.
6. Meminta agar Presiden Jokowi serta keluarganya diadili melalui Hak Angket DPR.
Demikianlah Pers Rilis dari Koalisi Gerakan Nasional Penyelamat Konstitusi dan Reformasi ini kami sampaikan, mari kita tetap berjuang untuk menegakkan keadilan serta menang atas perjuangan sampai darah penghabisan. ()
Redaksi Media : IPRI / www.InfoPers.com/Ist