Jakarta,Infopers.com – Diskusi yang bertema “Polri Dalam Amanah Reformasi”, bertempat di Kopi Politik Jl.Pakubuwono Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022).
Menghadirkan Nara Sumber: Faizal Assegaf, Prof DR. Margarito Kamis, Haris Pertama dan Satyo Purwanto serta moderator Gemah Putra Rumalutur.
Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto, berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa mereformasi Polri dalam berbagai sektor.
“Mulai dari reformasi atas regulasi, reformasi struktural, hingga reformasi kulturall.
Publik sebaiknya mendukung Jenderal Listyo Sigit apabila ingin mereformasi Polri membersihkan institusi dari anasir-anasir buruk perilaku sebagian petinggi Polri yang tidak sesuai dengan cita-cita reformasi Polri,” ujar Satyo.
Kepolisian secara kelembagaan selama era reformasi banyak menuai kritik dari publik.Selain itu, banyak harapan agar Polri bisa berjalan sesuai jalur sehingga instansi Korps Bhayangkara perlu direformasi.
“Insiden penembakan Brigadir J dengan tersangka Irjen Sambo jangan sampai dimanfaatkan oleh kalangan tertentu untuk melemahkan dan memperburuk citra Polri”,terang Satyo
Ini kasus Sambo seperti gunung es yang tidak tersentuh, ini sangat fundamental akhirnya kasus pembunuhan Brigadir J tidak berhenti sampai disini. Semua instansi harus terlibat untuk merevisi UU kepolisian”,tutup Satyo.
Sementara Prof DR.Margarito mengatakan Manusia itu semua punya potensi jahat, begitupun di kepolisian, kasus Sambo ini perlu ada langkah kecil untuk memulihkan luka yang bisa menyembuhkan”, kata Margarito.
Sementara Faizal Assegaf menginginkan banyak yang harus di berantas di kepolisian, kasus Sambo ini bisa terjadi akibat gaya kepemimpinan yang tidak tegas”, kata Faizal.
“Polri sudah hilang kepercayaan, ini bajingan-bajingan harus semua dituntaskan. Skema – skema banyak muncul yang dikendalikan oleh oligarki, kata Haris Pertama.
(B/D)