INFOPERS
Jakarta|www.infopers.com – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan mempertanyakan secara mendasar keberadaan duit relawan. “Relawan itu duitnya dari mana? Itu pertanyaan mendasar,” kata Trimedya dalam acara ILC Karni Ilyas beberapa waktu lalu.
Terkait hal tersebut dalam sebuah tayangan yang Viral!
Trimedya juga meragukan Ketua Ganjarist, Eko Kunthadi tak mengeluarkan uang saat menjalankan kampanye Ganjar mencalonkan pilpres 2024.
*Cuan*
Diduga sisa “cuan” uang yang masih dalam selongsong uang kertas dari bank sisa dari pertemuan deklarasi relawan Ganjar, di Jepara.
Sedianya uang tersebut sisa deklarasi Des Ganjar di video yang beredar.
“Cuan cuan, cuan, cuan…, cuannya orang ini lho,” kata salah seorang yang duduk bersama diatas tikar.
Tampak juga, satu kardus kecil berisi uang terikat rapi dalam selongsong.
Yang lain ada juga yang tangannya sembari mengarahkan jari-jarinya ke ikatan-ikatan kertas berwarna merah tersebut. Lebih kurang belasan hingga puluhan selongsong kertas bank.
Bagaimana mungkin relawan bisa bergerak tanpa ada logistik? “Saya punya pengalaman terhadap relawan yang tidak bergerak dikarenakan tidak ada logistik,” ujar kelahiran medan tersebut.
Sebenarnya patut dipertanyakan, darimana “cuan” relawan sebenarnya.
Tak ketinggalan, pengamat politik, Erwin N menyampaikan pandangannya terhadap perkataan politikus PDI Perjuangan tersebut.
“Apa yang dibilang Bang Trimedya itu sudah benar, karena tidak semua relawan bergantung kepada “bohir” atau “logistik. Jadi tak bisa juga mengeneralisasi bahwa gerakan itu harus bergantung kepada bohir dan logistik ya,” kata pengamat politik, Erwin N dalam WAG.
Tentunya menjadi m koreksi, tambahnya, bukan malah Eko Kunthadi membela diri.
“Eko Kuntadi dan kawan kawan masih junior, cobalah dia cari tahu dari para pendahulunya atau seniornya bagaimana cara bekerja sebagai seorang “real volunter”,” katanya di Tambak, Jakarta Selatan.
Namun, bukan tidak mungkin, sambung Erwin, selama relawan konsisten dalam memperjuangkan kebenaran. “Marwah relawan adalah nurani yang harus dijunjung tinggi tanpa harus tergantung kepada kebathilan apalagi itu tirani,” jelasnya.
Sehingga relawan sebagai sebuah gerakan, kata Erwin menjadi tidak bermakna ketika ada “bohir”. “Justru relawan itu independen, mempunyai sikap tanpa harus ketergantungan kepada partai yang mempunyai kepentingan dibalik itu,” tandasnya.
Alumni Relawan Jokowi Sedunia ini menyatakan sebuah keniscayaan jika menjaga sebuah sikap independensi akan melahirkan sikap kesatria dengan menjaga semangat relawan itu sendiri.
“Relawan itu gerakan nurani lewat berpikir, merasa dan bertindak bukan bicara duit,” tutupnya. (B)