Depinas SOKSI Berkunjung ke Ziarah, Berikut Penjelasan Neil Sadek SH,

tokoh muda SOKSI, Neil Sadek, S.H.,

 INFO’PERS

(Foto : Istimewa)

JAKARTA – Pada kesempatan kunjungan “ziarah” Pengurus Depinas SOKSI
pada Hari Jum’at, (30/9/2022) Ketum Ali Wongso Sinaga mengatakan pada tanggal 5 Juli 1965 Piagam “SOKSI Manunggal TRI UBAYA CAKTI” ditandatangani, Tri Ubaya Cakti adalah Doktrin Perjuangan TNI AD yang dihasilkan Seminar TNI AD pada 2-9 April 1965, sebagai doktrin untuk memantapkan TNI AD menghadapi berbagai rongrongan termasuk rongrongan PKI, berangkat dari kajian brain trust SUAD itu, Jenderal Achmad Yani akhirnya menyatakan, “pembentukan Angkatan Kelima tidak perlu, oleh karena kita telah mempunyai Pertahanan Sipil (Hansip) yang telah dan selalu bisa menampung semua kegiatan bela negara.”

Penolakan Jenderal Anumerta TNI AD Ahmad Yani dan 5 Jenderal lainnya di SUAD yaitu mengenai tuntutan pembentukan Angkatan Kelima, ternyata harus dibayar sangat mahal karena Jenderal Anumerta TNI AD Achmad Yani dan 5 Jenderal lainnya harus menjadi korban hasutan atau fitnah yang sangat kejam dengan isu “Dewan Jenderal” yang Anti Nasakom dan tidak mendukung kebijakan Presiden, kemudian ke-6 Jenderal TNI AD tersebut diculik, disiksa dan dibuang ke Lubang Buaya di Jakarta Timur.

Para pengkhianat G30S PKI juga sempat menyasar Jenderal TNI A.H. Nasution yang ingin diculik pada waktu dini hari 1 Oktober 1965 oleh G 30S/PKI, namun pengkhianat G30S/PKI tersebut gagal karena TNI bersama Rakyat Pancasilais berhasil menumpasnya dan kemudian PKI menjadi Partai Terlarang di Indonesia serta sejak peristiwa itu pula kemudian setiap 1 Oktober, Bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

“Ibu Amelia bangga dan berterima kasih kepada Bang Ali Wongso dan seluruh kader SOKSI, kemudian Ibu Puteri Sang Pahlawan Revolusi tersebut memberikan semangat juang kepada seluruh kader SOKSI untuk terus melanjutkan perjuangan mulia ini,” ujarnya sabtu (01/10/2022)

Baca Juga  Hani Fahrani Pemain Sinetron dan Film Didaulat Sebagai Wakil Sekjen DPP Partai UKM Indonesia

Salahsatu tokoh muda SOKSI, Neil Sadek, S.H., menjelaskan juga tentang hikmah dan harapannya di Hari Kesaktian Pancasila tahun 2022 ini, supaya sebagai generasi muda atau millenial supaya tidak melupakan sejarah (Jas Merah).

“Kita harus banyak belajar dan tidak boleh melupakan sejarah yang sangat berharga ini, yang kedua kita berkewajiban menghargai setinggi-tingginya, setidak dengan cara mengheningkan cipta selama 1 menit pada hari ini kemudian mengirimkan Salam dan salawat Nabi serta Surat Al Fatihah seperti yang saya lakukan tadi saat memasuki Meseum Sasmita Loka Ahmad Yani, sebagai generasi penerus kita berkewajiban untuk melanjutkan perjuangan mempertahankan NKRI dan Ideologi Pancasila, serta jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah, dengan mempelajari sejarah kita dapat menghargai jasa para pahlawan,” ujarnya mengatakan

Sebab, katanya lagi menjelaskan, “a great nation is a nation that respects its heroes”, kegiatan berkunjung ke meseum Sasmita Loka Ahmad Yani yang dibuka dan terbuka bagi umum ini dapat dipetik suatu pelajaran, bahwa begitu kejamnya pengkhianatan G30S PKI dan begitu mulia dan gagah beraninya Jenderal Ahmad Yani dan ke-5 Jenderal TNI AD lainnya yang gagah berani mempertahankan suatu ideologi sebagaimana tertera pada pintu depan bagian atas Meseum Sasmita Loka Ahmad Yani yang tertulis dengan kalimat “Akan Kupertahankan Ideologi Pancasila Hingga Ke Liang Lahat”.

Pengurus Depinas SOKSI yang turut hadir pada acara tersebut Waketum Viktor Nadapdap, S.H., M.H., Sekjen Ir Riko Heryanto, Wasekjen Sahril, Ketua Neil, Ketua Astrid, Ketua Arvi, dan Sekjen Fokusmaker Prasetyo.(**)

media redaksi: www.infopers.com/Den

Baca Artikel Lanjutan :

PERANAN JENDERAL TNI (ANUMERTA) ACHMAD YANI DAN SOKSI
DALAM RANGKA HARI PERINGATAN KESAKTIAN PANCASILA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *