INFO PERS
foto : Istinewa
Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) menggelar konferensi pers untuk menyampaikan sikap dan tuntutan terkait dengan dinamika internal Muhammadiyah. Dalam pernyataan yang dibacakan oleh Koordinator AMM, Rimbo Bugis, organisasi ini mendesak Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam menangani kasus mafia tanah dan mafia kasus yang melibatkan salah satu anggotanya yakni, Gufroni.
Menurut AMM, Gufroni telah melakukan tindakan yang tidak etis dengan menggiring Muhammadiyah untuk membela kepentingan mafia tanah atas nama melawan kezholiman dan mencari keadilan.
AMM bahkan menilai bahwa tindakan ini telah melunturkan marwah dan wibawa organisasi.
Sementara saat gelar konfrensi Pers di salah satu caffe di kawasan senen, Jakarta pusat, pihak AMM pun membacakan poin-Poin tuntutan yang disepakati mereka bersama, diantaranya;
1. Mendorong PP Muhammadiyah membentuk tim independen untuk melakukan investigasi dan penyelidikan transparan terhadap kasus mafia tanah, Charlie Candra di PIK-2.
2. Meminta PP Muhammadiyah memanggil dan memeriksa Gufroni terkait dengan keterlibatannya dalam kasus mafia tanah.
3. Mendesak PP Muhammadiyah menjatuhkan sanksi tegas berupa pemberhentian tetap kepada Gufroni dari jabatannya di LBH Muhammadiyah.
4. Mengutuk keras sikap Gufroni yang memfasilitasi mafia kasus untuk menggunakan fasilitas organisasi.
5. Meminta Gufroni berhenti menggiring Muhammadiyah dalam membela mafia tanah Charlie Candra.
6. Meminta Gufroni meminta maaf kepada seluruh warga Muhammadiyah atas tindakannya yang memanfaatkan organisasi untuk membela mafia tanah.
7. Meminta Gufroni dan mafia kasus lainnya untuk stop bertopeng sosial dan menyeret Muhammadiyah dalam membela Charlie Candra.
8. Muhammadiyah harus waspada terhadap ambisi mafia kasus yang berkedok praktisi hukum dalam internal organisasi.
9. Jika tuntutan tidak dipenuhi, AMM akan melakukan aksi demonstrasi di Gedung Dakwah Muhammadiyah.
AMM berharap PP Muhammadiyah dapat menindaklanjuti tuntutan ini dengan serius dan transparan.
Oleh karenanya, ia pun menegaskan bila ihwal ini tidak disikapi dengan seksama, maka mereka pun tidak akan segan-segan untuk menggelar aksi demo berskala besar bahkan berjilid-jilid, “Sebab sejatinya kedaulatan di tangan rakyat,” tandasnya menjelaskan.
Redaksi Media : IPRI / www.ÌnfoPers.com/ ist.BAR