Zainal Abidinsyah Siregar Diduga Mafia Tambang, Laskar Suku Betawi Gelar Aksi Demo 

INFO’PERS

Foto : Istimewa

JAKARTA – Sekelompok masyarakat yang menamakan diri “Laskar Suku Betawi”, yang dipimpin oleh Panglima Selatan Laskar Suku Betawi abang guru Panca nur dibawah instruksi dan komando Rais Laskar Suku Betawi David Darmawan, menggelar aksi damai dengan aksi arak-arakan dan ondel-ondel bersama para jawara silat Betawi atau biasa di sebut maen pukulan (silat).

Dalam aksi nya, para Laskar suku Betawi tersebut yg juga di antaranya para pesilat beksi menuntut keadilan atas kasus yang menimpa Helmut Hermawan.

Menurut Panglima Selatan Laskar Suku Betawi, kriminalisasi yang terjadi kepada direktur utama PT. Citra Lampia Mandiri yang diduga dilakukan oleh kroni-kroni wamenkumham EOSH yg kemaren telah di laporkan ke KPK.

“tindakan itu sangat merugikan dan diduga adanya upaya menzolimi saudara kami Helmut Hermawan.”ungkap panglima Selatan Laskar suku Betawi di Office 8, SCBD, Jln.Jend. Sudirman, Kav 52-53, Jakarta, senin, (17/4/2023)

“Keadaan ini udah parah, beliau udah diambil alih sahamnya dan lahannya. Hasil tambangnya “diembat”, juga di diskriminasi dan dikriminalisasi. Kejadian ini sungguh luar biasa., karena itu tidak kata lain penzoliman yang diduga dilakukan oleh mafia tambang, Semua urusan duit ini jika tidak segera diselesaikan. Indonesia mau jadi negara apaan.”tegasnya.

Dalam aksi tersebut, para pendemo juga mengungkap Zainal Abidinsyah Siregar selaku direktur utama PT. Aserra Mineralindo Investama yang diduga melakukan pemalsuan data otentik dan penyerobotan lahan tambang di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Sementara itu, pihak media belum dapat konfirmasi dari pihak PT Aserra Mineralindo Investama.

Selain itu, dalam orasinya Panglima Selatan Laskar Suku Betawi, mengatakan bahwa pihaknya hadir mewakili saudara-saudara Betawi atas nama Laskar suku Betawi, ingin menyampaikan aspirasi untuk melawan mafia tambang dan memberantas mafia tambang

Baca Juga  "Relawan Ganjar - Mahfud Dorong Pemanfaatan Lahan Kosong Lewat Penyaluran Bantuan Pupuk"

“Bersama rais kami bang david Darmawan. Kita semua di sini nggak menuntut macam-macam kita yang mengikuti konstitusi yang ada. Kita cinta pada hukum yang ada.”Tukasnya, dia juga mengajak masyarakat suku Betawi untuk hadir dan mendukung perlawanan yang dilakukan.

“Yuk, kita bersuara. Hari ini, Insya Allah kita disini sampai dengan sore. Dan, insya Allah, sampe seterusnya, kita bakal Bela bagaimanapun. Kalau bukan kita yang kompak kepada saudara kita yang terdzolimi, mau siapa lagi. Kalau bukan sekarang Kapan lagi. Ya, harkat martabat keluarga kita, saudara suku kita, ada di tangan kita. Ayo, bersama kita menyuarakan perlawanan terhadap mafia tambang. “tegas Panca, panglima selatan laskar suku betawi.

Sementara itu, dalam aksi tersebut laskar betawi mendapat dukungan dari Majelis Dzikir dari RI1, ia pun memberikan pernyataan dukungan terhadap aksi melawan mafia tambang ini.

“Saya Pudji Merdadi, mendukung adik saya dari Laskar Betawi. Semoga saja kita mendapatkan keadilan yang benar-benar terbukti. Kemarin, kita juga sempat datang ke Kejaksaan Agung, tuntutan kita sama yakni, kita cuma minta satu keadilan.”ucap Puji

lebih lanjut ia merasa prihatin dengan mengatakan soal keadilan itu, menurutnya ada ketimpangan, berat sebelah dan bahkan dibuat pincang oleh mereka sudah melakukan penzoliman, karena itu pihaknya menuntut bukan harus memenangkan sengketa saham ini dari Bang Helmut Hermawan.

“Keadaan ini udah parah, beliau udah diambil alih sahamnya dan lahannya. Hasil tambangnya “diembat”, juga di diskriminasi dan dikriminalisasi. Kejadian ini sungguh luar biasa., karena itu tidak kata lain penzoliman yang diduga dilakukan oleh mafia tambang, Semua urusan duit ini jika tidak segera diselesaikan. Indonesia mau jadi negara apaan.”tegasnya.

Baca Juga  Sedihnya Tangisan Pelaku UKM MTQ Nasional Kaltim 2024, Untuk "Menteri Agama" RI Di Jakarta

Dalam aksi tersebut, para pendemo juga mengungkap Zainal Abidinsyah Siregar selaku direktur utama PT. ASERRA MINERALINDO INVESTAMA yang diduga melakukan pemalsuan data otentik dan penyerobotan lahan tambang di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.(*)

Redaksi Media : IPRI/ www.infopers.com/Ist