Sarasehan Nasional Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU)

Jakarta ,Infopers.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Sarasehan Nasional Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU)  di Hotel Sahid Jakarta, Senin 30Januari 2023.

Muhaimin Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam pidatonya mengatakan melalui forum sarasehan ini, kami akan minta para pakar dan para tokoh untuk memberikan refleksi, sekaligus rekomendasi – rekomendasi khususnya rekomendasi politik untuk perjuangan PKB dan NU di masa yang akan datang.

Muhaimin  mengingatkan kembali dua fatwa atau warisan pendiri NU. Pertama dari KH Hasyim Asyari yang mengatakan “Siapa pun yang Berjuang dan Memperjuangkan NU, Maka Otomatis Menjadi Santriku” dan kedua dari KH Syamsuri yang mengatakan “Seluruh Hidupku, Aku Berjuang untuk NU”.

“Saya titip kepada seluruh masyarakat tidak pernah berhenti berjuang untuk NU,” kata Muhaimin.

Menurutnya NU menjadi bidan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia , NU sampai saat ini memiliki peran dan manfaat sangat besar untuk masyarakat, bangsa, dan negara.

NU memiliki kepemimpinan kuat, kokoh, tradisi yang kuat, loyalitas, militansi, cinta, dan kekompakan terhadap pemimpin, terbukti berjalan dengan baik,

“NU merupakan organisasi besar sehingga kekuatan kepemimpinan menjadi faktor penting dalam perjuangan dan perjalanan organisasi”,tegasnya

Masyarakat NU banyak berkontribusi pada bangsa ini. Hanya saja, ia menyayangkan masih banyak warga nahdliyin yang belum beruntung secara ekonomi.

“Di tahun-tahun politik tentu satu saja, seluruh aspirasi warga NU yang grassroot-nya kuat, masih banyak yang belum beruntung secara ekonomi, pesantren-pesantren masih terbatas fasilitasnya, itulah perjuangan kita,” terangnya. 

Fahri Ali  sebagai narasumber dalam acara Haul tersebut menjelaskan sejarah NU di jawa , menurutnya NU ada di Jaman kerajaan, walau banyak ormas Islam tetapi NU ini yang sangat besar, makin kedepan makin berkembang , kreatif sampai sekarang.

Baca Juga  Aktivis Milenial Beri Dukungan Moral untuk Litiwarni Ihwal Kasus Kekerasan yang Dialami nya

“NU dengan kultur pesantren yg kuat maka bisa berkembang dan besar seperti sekarang ini. Basis masa NU yang nota bene dari desa desa, pesawahan dan perkampungan itulah yang membuat NU kuat dan mengakar sampai sekarang. NU jumlahnya sampai hari ini sudah mencapai lebih dari 90 juta orang”.

Selain itu NU mempunyai  Pesantren yang cukup banyak di Indonesia,” jumlahnya sampai sekarang mencapai 1400 pesantren”, pungkas Fahri Ali.

(infopers.com)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *