Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit Indonesia (Japbusi) Gelar Deklarasi “Kolaborasi Bipartit GAPKI-JAPBUSI Mewujudkan Sawit Berkelanjutan Melalui Kerja Layak”

 

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit Indonesia (Japbusi) Gelar Deklarasi “Kolaborasi Bipartit GAPKI-JAPBUSI Mewujudkan Sawit Berkelanjutan Melalui Kerja Layak”

 

Jakarta, Infopers.com

 

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit Indonesia (Japbusi) menggelar deklarasi “Kolaborasi Bipartit GAPKI-JAPBUSI Mewujudkan Sawit Berkelanjutan Melalui Kerja Layak” di Hotel Shangrilla, Jakarta (16/2/23).

 

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit Indonesia (Japbusi) menandatangani Deklarasi Bersama tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan pekerjaan yang layak di industri sawit.

 


Kika: Sekretaris Eksekutif Japbusi Nursanna Marpaung dan
Ketua GAPKI Joko Supriyono

Deklarasi Bipartit itu ditandatangani oleh Ketua GAPKI Joko Supriyono dan Sekretaris Eksekutif Japbusi Nursanna Marpaung, serta sepuluh pimpinan federasi serikat pekerja maupun serikat buruh.

Dalam deklarasi Bipartit Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit Indonesia (Japbusi) tersebut disebutkan:

“Sektor kelapa sawit bagi Indonesia merupakan komoditas strategis nasional, salah satu penyumbang devisa dan sumber mata pencaharian bagi lebih dari 17 juta pekerja di seluruh rantai pasoknya. Keadilan sosial bagi seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok ini menjadi tantangan bersama bagi berbagai pihak dalam menjadikan sektor ini sebagai sektor yang berkelanjutan, dalam hal ini baik untuk masyarakat, pekerja, dunia usaha, kestabilan pertumbuhan ekonomi dan lingkungan.

 

Dialog sosial merupakan kunci dalam mendorong keadilan sosial. Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan oleh pengusaha, dalam hal ini diwakili oleh GAPKI dan perwakilan organisasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang tergabung dalam JAPBUS (Jejaring Serikat Pekerja/Serikat Buruh Sawit Indonesia) sepakat bekerja bersama dalam forum dialog sosial yang didukung oleh pemerintah untuk mendorong pekerjaan yang layak di sektor kelapa sawit di Indonesia.

Forum ini diinisiasi oleh 10 (sepuluh) federasi serikat pekerja/serikat buruh yang tergabung dalam Jejaring Serikat Pekerja/Serikat Buruh Kelapa Sawit Indonesia (JAPBUSI) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Forum ini merupakan wadah bersama yang bertujuan untuk:

a. Meningkatkan citra sawit Indonesia dengan jalan meningkatkan penyelesaian hubungan industrial melalui kerjasama yang efektif dan produktif melalui LKS bipartit di tingkat perusahaan; mendorong penghormatan terhadap kebebasan berserikat dan penyelesaian perselisihan melalui dialog sosial; mendorong peningkatan peran SP/SB dalam perjanjian bilateral terkait sektor kelapa sawit di tingkat nasional maupun internasional; dan mendorong peningkatan kepatuhan serta kerjasama lainnya untuk terciptanya kerja layak di rantai pasok kelapa sawit.

Baca Juga  Ke Pantai Melasti Bali Lewati Jalan Tol Laut Terpanjang di Dunia. Barto Silitonga Apresiasi atas Pencapaian Pemerintah

b. Melaksanakan rencana kerja bersama peningkatan kepatuhan terhadap norma-norma ketenagakerjaan dan hubungan industrial yang harmonis sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia maupun berbagai standar ketenagakerjaan international lainnya yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Rencana kerja dimaksud meliputi area-area utama yang telah disepakati bersama antara lain: – Penguatan dialog sosial melalui penghormatan hak-hak atas kebebasan berserikat dan berunding bersama, dan hak-hak dasar di tempat kerja.

– Peningkatan kondisi kerja yang mencakup K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja); pencegahan dan menentang pekerja anak dan kerja paksa; pencegahan kekerasan terhadap perempuan serta kesetaraan gender;

– Penguatan dan peningkatan kepesertaan jaminan sosial bagi seluruh pekerja.

– Peningkatan kapasitas pengurus dan anggota serikat pekerja/serikat buruh.

Pelaksanaan rencana kerja tersebut diatas akan dilaksanakan bersama-sama oleh kelompok kerja yang terdiri dari tim gugus tugas (task force atau working group).

Untuk merampungkan panduan Kelompok-kelompok kerja bersama akan dibentuk oleh anggota forum untuk teknis implementasi komitmen dan rencana kerja yang telah disepakati, pelibatan pihak swasta nasional dan multinational, serta pelibatan pihak publik.”

Kepada para awak media yang mewawancarainya, Ketua GAPKI, Joko Supriyono menyatakan,”Penandatanganan Bipartit ini menandai kerja sama antara pengusaha dan pekerja industri kelapa sawit Indonesia untuk mendorong praktik kerja layak, kepatuhan peraturan ketenagakerjaan dan meningkatkan citra industri kelapa sawit Indonesia.Untuk meningkatkan citra sawit, kita perlu bekerja sama, termasuk meningkatkan komunikasi dan kemitraan dengan organisasi serikat pekerja dan serikat buruh.

Joko Supriyono menambahkan,’ GAPKI percaya dialog yang efektif dan konstruktf, yang menghormati hak-hak pekerja, tidak hanya baik untuk bisnis, tetapi juga baik untuk para pekerja.

Ungkap Ketua Umum Gapki Joko Supriyono lagi, jumlah perusahaan kelapa sawit yang tergabung dalam GAPKI lebih dari 700 perusahaan. Masing-masing memiliki praktik berbeda.
“Karena itu, kami mengupayakan dialog sosial dengan pekerja dikedepankan. Bekerja di perkebunan kelapa sawit yang remote tetap mendapat akses listrik, tempat tinggal layak, dan pendidikan juga jadi perhatian. Di sisi lain, kami (pengusaha) harus menghadapi tekanan kenaikan biaya operasional, seperti harga pupuk, tetapi saat bersamaan kami harus meningkatkan produktivitas,”

Baca Juga  Horas Bangso Batak DKI Jakarta Kembali Menggelar Bakti Sosial Berbagi Takjil, Berbagi Kasih di Bulan Suci Ramadhan 2024

Sementara itu, mendampingi Ketua Umum Gapki Joko Supriyono saat diwawancara awak media, Sekretaris Eksekutif Jejaring Serikat Pekerja - Serikat Buruh Sawit Indonesia (Japbusi) Nursanna Marpaung menyatakan,”Jumlah pekerja di industri kelapa sawit, yakni mulai dari perkebunan sampai rantai pasok, diperkirakan lebih dari 17 juta orang. Permasalahan pengabaian kerja layak dan kebebasan berserikat dinilai masih kerap dialami para pekerja.Dari sisi pekerja perkebunan kelapa sawit, mereka bekerja dan tinggal di lokasi perkebunan yang tergolong remote dari perkotaan. Isu pelanggaran hak mereka selalu terulang. Belum lagi masalah keterbatasan akses pendidikan.

Tambah Nursanna lagi,”Japbusi terdiri atas 10 federasi pekerja perkebunan sawit. Dari kalangan serikat pekerja/buruh, upaya memperjuangkan kerja layak dinilai tidak mudah. Japbusi sudah lama menginginkan kerja sama bipartit dengan kelompok pengusaha kelapa sawit berwujud formal alias mengikat. Kami berharap, ke depan tidak ada lagi isu masalah pelanggaran hak pekerja/buruh perkebunan kelapa sawit. Sangat penting kolaborasi bipartit antara serikat buruh dan pengusaha demi memastikan keberlanjutan industri kelapa sawit. Kami yakin memadukan kekuatan dengan pemberi kerja melalui dialog sosial, kami dapat secara terbuka mendiskusikan upaya-upaya untuk meningkatkan kepatuhan pada peraturan ketenagakerjaan di industri kelapa sawit, meningkatkan produktivitas dan memastikan keberlanjutan sektor penting ini.”

Dalam kata sambutan deklarasi Bipartit GAPKI-JAPBUSI tersebut, Direktur Organisasi Buruh Internasional (ILO) untuk Indonesia dan Timor Leste Michiko Miyamoto menyampaikan, “Belum ada negara produsen minyak kelapa sawit yang memiliki deklarasi bipartit antara pengusaha dan serikat buruh/pekerja perkebunan sawit. Di Indonesia sendiri, deklarasi bipartit sektoral pun baru dilakukan oleh sektor industri minyak kelapa sawit. Perjuangan mencapai deklarasi bipartit itu butuh waktu lima tahun. Selama kurun waktu tersebut, baik pengusaha maupun pekerja kerap mengalami beda pandangan dan tidak saling percaya. Dialog bipartit merupakan solusi terbaik untuk mencapai industri sawit berkelanjutan, baik berkelanjutan dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan,”

Baca Juga  Peresmian Pembukaan Tata Pamer Pameran Tetap Museum Sumpah Pemuda

Tegas Michiko, ILO Indonesia akan mendukung langkah lanjutan pascapenandatanganan deklarasi bipartit Gapki-Japbusi. Misalnya, mendukung Japbusi untuk menggelar dialog lebih luas ke seluruh provinsi yang memiliki perkebunan kelapa sawit dan membantu Gapki agar semakin banyak perusahaan sawit yang mengimplementasikan kerja layak.

“Hubungan pekerja-manajemen yang baik sangat penting untuk penciptaan pekerjaan yang layak dan promosi kondisi kerja yang layak di sektor kelapa sawit yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan iklim investasi yang lebih baik,” pungkas Miyamoto.

Turut memberikan kata sambutan, Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Surya Lukita Warman.

Dalam kata sambutannya, Surya Lukita Warman, menyatakan, “Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor sawit utama di dunia. Industri minyak kelapa sawit juga memegang peran penting menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia.Tren yang kini berlangsung adalah sawit berkelanjutan. Kami menilai, deklarasi bipartit pengusaha - pekerja perkebunan kelapa sawit mampu membuat Indonesia lebih berdaya saing di pasar internasional,”

Dalam kata sambutannya, Elly Rosita Silaban, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), mengapresiasi Deklarasi Bersama antara Gapki dan Japbusi tersebut berfokus pada peningkatan isu-isu ketenagakerjaan yang mendorong pekerjaan yang layak di industri kelapa sawit. KSBSI mendukung Deklarasi Kolaborasi Bipartit GAPKI-JAPBUSI tersebut yang menghasilkan beberapa kesepakatan antara lain menghormati hak dasar atas kebebasan berserikat dan perundingan bersama, menyelesaikan perselisihan industri melalui dialog sosial, serta memastikan tempat kerja yang efektif. KSBSI mengapresiasi deklarasi tersebut. Dia berharap kolaborasi itu dapat diimplementasikan demi menjaga keberlanjutan dunia usaha kelapa sawit dan meningkatkan kesejahteraan buruh sawit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *