Ada Spanduk Aliansi Ormas Keagamaan di Jabar Mendukung Taliban

INFO’PERS

[Foto:Istimewa]

Bandung, www.infopers.com— Masyarakat Kota Kembang kembali resah dengan masifya upaya memprovokasi warga untuk mendesak Pemerintahan Joko Widodo mendukung dan mengakui Pemerintahan Taliban Afghanistan dan mendorong umat Islam di Indonesia untuk bersatu melawan Islam Nusantara agar terciptanya sistem Pemerintahan yang berpedoman pada syariat.

Menyikapi perihal tersebut Asep salah seorang warga di Cicendo yang tergabung di dalam ormas NU merasa geram melihat pemasangan spanduk dan banner yang dianggap dapat meresahkan masyarakat kota kembang karena spanduk tersebut terpasang di beberapa titik kota di pusat Pemerintahan dan di pusat Pendidikan

“Ada spanduk terpasang di sekitar Kampus ITB jl.Plesiran, Kota Bandung, begitu juga di komplek Stasiun Bandung,” ujarnya mengatakan, di Bandung, kamis (09/9/2021).

Menurutnya lagi, hal ini adalah upaya provokasi dalam bentuk penyebaran pamplet/banner yang dilakukan oleh aliansi ormas keagamaan yang mengatasnamakan Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar tersebut.

Banner yang mengandung narasi ujaran kebencian terhadap Islam Nusantara dianggap masyarakat kota kembang sebagai upaya membawa konflik sesama umat Islam Indonesia, “Perlu dilakukan tindakan hukum yang tegas melalui penertiban spanduk/banner yang berisi narasi kebencian terhadap sesama anak bangsa dan instansi terkait harus peka dan tegas terhadap ormas-ormas keagamaan yang memiliki visi misi mengubah arah idiologi bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia bersama para tokoh agama seyogyanya harus mulai meningkatkan kewaspadaan dengan tegas, mengingat selama ini konflik-konflik Timur Tengah selalu dijadikan isu perjuangan sekelompok kecil organisasi di Indonesia dengan mengatasnamakan umat Islam Indonesia dengan maksud membawa konflik tersebut dapat terjadi di Indonesia untuk tujuan merubah idiologi bangsa dan menguasai Negara Indonesia. Termasuk mengajak ormas Islam se Jabar untuk bersama-sama menegakan syariat Islam di Indonesia sama seperti Toliban di Afghanistan.***

Baca Juga  Eks Ketua Forum Wartawan Polri Kritik Keras Polda Metro Berlakukan Gage di Masa PPKM Level 4

Bar