Mengenal KP. Johan Amin: Tokoh Adat dan Olahraga yang Mengharumkan Nama Banjar

INFO   PERS

Foto: Istimewa

PANGLIMA TABAS, KP. Johan Amin, SE., MSi Ialah Bapak Kuntau Nasional dan Penjaga Roh Budaya Banjar, (istimewa)

Nama KP. Johan Amin, SE., MSi tidak hanya dikenal sebagai Ketua Umum Tabas sekaligus Panglima Adat Nusantara, tetapi juga sebagai tokoh pendiri beladiri “Behantup Kuntau”. Dalam bahasa Banjar, Behantup Kuntau berarti bertarung sebuah warisan leluhur Kalimantan yang kini resmi diakui di tingkat nasional.

“Sebagai Bapak Kuntau Nasional, saya merasa bangga karena berhasil membawa olahraga beladiri asli Banjar ini ke ajang nasional. Pada Fornas VIII tahun 2023 di NTB, empat kategori Kuntau resmi dipertandingkan, yaitu Membunga, Bepukul, Bekisah, dan Behantup Kuntau. Dan pada tahun 2027 mendatang, Kuntau akan kembali tampil di Fornas IX Sulawesi Tengah,” tegas KP. Johan Amin.

Kini, Behantup Kuntau telah berkembang di 10 provinsi dan dipersiapkan untuk menjadi salah satu olahraga beladiri unggulan yang mampu bersaing dengan beladiri asing. “Saya ciptakan olahraga ini untuk menarik generasi muda pecinta fighting agar tidak hanya terpaku pada beladiri luar, tetapi juga bangga dengan warisan leluhur bangsa sendiri,” tambahnya.


Kanjeng Pangeran / KP.Dato Sri Panglima Wira Perkasa Laksamana Setia Diraja Suryo Prayogo Johan Amin, SE, MSi atau kerap disebut Yangmulia(YM) Panglima Tabas sebagai Panglima Adat Nusantara, (foto: istimewa)
Kanjeng Pangeran / KP.Dato Sri Panglima Wira Perkasa Laksamana Setia Diraja Suryo Prayogo Johan Amin, SE, MSi atau kerap disebut Yangmulia(YM) Panglima Tabas sebagai Panglima Adat Nusantara

Jabatan Organisasi & Kiprah Nasional

Sebagai tokoh olahraga dan adat, KP. Johan Amin memegang sejumlah jabatan strategis, antara lain:

•Ketua Umum Asosiasi Tarung Tradisi Kalimantan Selatan (2023-2028)

•Ketua Pusat Behantup Kuntau Nasional (2025-2030)

•Ketua Dewan Juri Asosiasi Perguruan Pencak Silat Indonesia (2023-2028)

•Ketua Persatuan Pencak Silat Provinsi Kalsel (2025-2030)

•Wakil Ketua DPP PPSI (2025-2030)

•Direktur K-1 Amatir MMA TJI Nasional (2025-2030)

•Ketua Umum Federasi Savate Indonesia Provinsi Kalsel

•Ketua Umum Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) Kalsel (2023-2028)

•Ketua Umum DEKKAN Kalsel

•Ketua Kick Boxing Kab. HSS

Baca Juga  DhoZie Fashion "Toko Celana Jeans Terbaik PGC" ( Hubungi Agen Grosir : 0812-9183-385 )

•Ketua Umum Taekwondo Jidokwan Indonesia Provinsi Kalsel (2025-2030) dan masih banyak lagi.

TABAS Organisasi Budaya Bernaung di Bawah Kesultanan Banjar

Selain kiprahnya di bidang beladiri, KP. Johan Amin juga menegaskan komitmennya menjaga roh budaya Banjar melalui Tutus Banjar Asli (Tabas).

Tabas adalah satu-satunya organisasi adat yang dilantik secara resmi di bawah naungan Kesultanan Banjar. Dengan restu langsung Sultan H. Khairul Saleh Al Mu’tashim Billah, Tabas hadir sebagai wadah pemersatu masyarakat Banjar dan penjaga keaslian adat di tengah arus globalisasi.

“Budaya hanya akan hidup ketika ia berada di bawah naungan Sultan. Kalau sekadar ikut pemerintah atau pemda, itu hanya administratif tanpa roh. Tabas ada untuk menjaga martabat Banjar agar tetap asli dan bernyawa,” jelas Panglima Tabas.

Sebagai bukti nyata, Tabas menggagas Piala Bergilir Kuntau Banjar yang telah disetujui oleh Sultan. Agenda ini menjadi simbol penguatan identitas Banjar sekaligus pelestarian warisan leluhur yang mampu menembus panggung nasional.

Benteng Budaya & Olahraga Nusantara

Kehadiran Tabas dan eksistensi Behantup Kuntau menjadi dua sisi perjuangan KP. Johan Amin: menjaga budaya agar tetap bernyawa, sekaligus mengangkat beladiri asli Nusantara ke level nasional.

“Tabas bukan sekadar organisasi. Ia adalah simbol legitimasi adat. Begitu juga dengan Kuntau—ini bukan sekadar olahraga, melainkan warisan leluhur yang harus dijaga, dibanggakan, dan diwariskan kepada generasi muda,” tutup Panglima Tabas, KP. Johan Amin, SE., MSi. (*)